Jumat, 11 April 2008

Karunia Pengampunan


Mengampuni itu adalah sebuah karunia. Dan diperlukan sebuah kuasa untuk mengampuni diri sendiri. Saya tidak tahu apakah adayang setuju tapi dalam subjektivitas, saya merasakan lebih sulit mengampuni diri sendiri daripada orang lain. Aneh bukan?

Trauma karena kesalahan menimbulkan kerugian yang hakiki bagi orang lain dan kesalahan yang saya ciptakan untuk memenuhi keinginan sendiri itu membuat saya menghabiskan tahun-tahun terakhir dengan rasa resah. Secara tidak sadar saya berniat menghukum diri sendiri dengan tidak memaafkan kesalahan untuk membayar setimpal perbuatan saya. Secara tidak sadar saya membangun menara kesombongan untuk menjadikan perasaan itu berhala dalam hati saya.

Sampai pada satu kali saya ditegur dengan ungkapan bahwa mengampuni itu adalah sebuah karunia. Dan diperlukan suatu kuasa untuk mengampuni diri sendiri. Betapa sombongnya saya bila saya tetap merasa bersalah saat Sang Pembebas itu telah mengampuni saya dan betapa tidak tahu malunya saya saat menyimpan baik-baik trauma rasa sakit itu di saat dengan kasih Dia memberikan hidup baru kepada saya.

Jika dulu setiap 10 April saya selalu meyesali perbuatan yang membuat salah satu sahabat terbaik saya kecewa, tahun ini saya akan mencoba mengenangnya sebagai hari dimana saya memaknai sebuah pengampunan.

Happy belated Birthday Emilliana....

Tidak ada komentar: