Sabtu, 24 Mei 2008

Saya Terpaksa Pamit

Saya menarik nafas panjang. Sulit menerima kenyataan bahwa ekspektasi saya tidak terpenuhi -padahal saya sudah sangat menyederhanakannya. Tapi seperti kata Sheila -sahabat saya yang seorang Psikolog, sulit untuk berkomunikasi sempurna saat kesenjangan cara berpikir tercipta antara dua manusia. Saya dan beberapa rekan lainnya tidak merasa superior atau berada di level tertinggi, keinginan kami sederhana saja yaitu : membuat tempat kami bercengkrama sehari-hari di saat-saat terakhir ini bereformasi menjadi tempat yang nyaman untuk mengaktualisasikan ide dan melakukan pelayanan kami pada pendidikan. Tapi apalah daya, kami justru masuk dalam partai oposisi yang seharusnya diberangus karena tidak punya etika dalam menyampaikan inspirasi dan aspirasi. Sayapun menangisi kekalahan saya.

Adalah suatu kelegaan saat saya merasa tempat saya berkarya selama ini menunjukkan tanda-tanda perubahan. Adalah suatu kebahagiaan saat beberapa sahabat mendegungkan komitmen untuk memulai sesuatu yang baru. Adalah suatu ikatan berbentuk kebersamaan saat hari baru dimulai dengan membicarakan ide-ide segar. Tapi adalah suatu kesedihan saya yang mendalam karena ternyata itu hanyalah angan-angan saya. Sempat saya merasa sejahtera saat melihat tunas perubahan akan muncul disaat saya akan mengeksekusi keputusan saya berjalan ke tempat lain. Namun kegamangan itu seketika menghampiri ketika saya disadarkan bahwa tidak semua orang mampu dan mau berpikir positif saat berada dalam situasi terburuk. Saya kok tiba-tiba merasa diposisikan sebagai orang yang mendorong rusa yang tersangkut masuk ke dalam jurang.

Ya...proses ini akan sangat berat. Makilah saya jika saya hengkang dari semuanya ini dengan segera. Bukan karena kemauan saya, namun karena waktu tidak berpihak kepada saya. Semoga teman-teman seperjuangan saya masih memiliki peluru untuk menghadang keapatisan dan singa yang mengaumkan ketidakpercayaan. Saya pamit. Dengan hati yang belum lega, saya terpaksa pamit.

2 komentar:

Manilaboy mengatakan...

hmm..
pamit? pamit kemana yah?
meninggalkan makarios?

sharetothers mengatakan...

mam...ini bless...: hallo mam,aku,abang dan kakak tadi denger mama baca loh!.eeeeeehhhh mam tulisan mam tadi bagus banget loh! sampek bikin aku nangis tadi mam.oh ya mam mau pergi ke mana ya?