Minggu, 18 November 2007

City Life Versus Myself

Kadang saya merasa sangat sial karena tidak bisa menikmati gemerlapnya ibukota. Saya heran kenapa saya selalu tertekan saat berada di tengah gemerlapnya Jakarta. Gedung-gedung tinggi, jalan-jalan tol dan mobil serta rumah mewah menjadi hal yang menakutkan bagi saya. Belum lagi tingkat kriminalitas dan penyakit jiwa yang beragam bentuk dan kualitasnya. Saya ngeri berlama-lama di Jakarta.

Sering saya melihat diri saya berada dalam rumah di pinggir danau atau di lembah di ujung Papua. Menyentuh alam dengan hirupan nafas saya. Memenuhi ruangan imaji saya dengan bingkai alam penuh pohon dan suara burung. Kapan ya? Mudah-mudah tidak lama karena saya mulai terserang satu jenis penyakit jiwa. Tidak mau bertemu orang yang tidak saya kenal.

Tidak ada komentar: