Namanya Engeline. Dia seorang guru di Sekolah Makarios. Hari ini aku memeluknya dengan keharuan. Bukan karena sesuatu yang terjadi antara kami, tapi karena seorang anak bernama Robin. Engeline mencintai jiwa Robin. Hatinya tersayat saat Robin divonis tidak naik kelas. Secara akademik Robin gagal menghasilkan nilai standar, tapi di detik-detik terakhir masa finalnya, Robin berhasil memenangkan hati Engeline dengan janji akan segera berubah, setidaknya bisa memperbaiki reputasi 'Robin si Algojo kecil'. Tapi sudah terlambat. Bulan-bulan terakhir ini bisa jadi menjadi hari yang menghitam bagi Robin, terlebih keluarganya. Saat naik ke level yang lebih atas dalam dunia pendidikan merupakan indikasi progress anak, tinggal kelas menjadi mimpi buruk bagi Robin dan keluarga. Saat pertanyaan demi pertanyaan seolah enggan dijawab, dan harga diri menjadi taruhan, fakta Robin tidak naik kelas menjadi masalah yang mengelinding seperti bola salju. Well, it is a long story to tell.
Jika cinta bisa memenangkan perang, maka cinta Engeline berhasil mengalahkan segalanya. Saat hari ini aku melihat Robin masuk sekolah, dan melihat senyumnya meski sedikit enggan, aku tahu cinta Engeline telah menemukan tempat untuk bertumbuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar